Kamis, 29 Maret 2012

Politik Ideologi Pendidikan

0 komentar
Judul Buku                             : Politik Ideologi Pendidikan
Pengarang                               : Arif Rohman
Penerbit                                   : LaksBang Mediatama Yogyakarta
Tebal Buku                             : xxiii, 226 hlmn, 2 cover
Tahun Terbitan dan Cetakan   : 2009, cetakan 1
Harga                                      : Rp 45.000,00
                                                                          
Sebagian besar masyarakat memiliki keinginan untuk maju berkembang menjadi lebih baik. Hal tersebut dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya melalui pendidikan. Upaya memajukan masyarakat melalui pendidikan akan tercapai melalui rekayasa politik. Maksudnya melalui penetapan pendekatan, metode, strategi perumusan dan penerapan kebijakan politik yang mengatur secara ketat penyelelenggaraan pendidikan, atau biasa disebut dengan kebijakan pendidikan.

Ada banyak ideologi politik yang dianut oleh kelompok-kelompok masyarakat maupun bangsa-bangsa di dunia. Dalam sejarahnya, ada lima ideologi besar yang dianut oleh mayoritas bangsa-bangsa di dunia, yaitu liberalisme, konservatisme, sosialisme, komunisme, fasisme, dan anarkhisme. Semua ideologi tersebut bila direntangkan pada sebuah kontinum ideologi, maka masing-masing ideologi tersebut dapat ditempatkan pada posisi kiri, tengah dan kanan. Indonesia sendiri menganut ideologi pancasila. Masing-masing ideologi yang telah disebutkan memiliki ajaran dan cita-cita yang berbeda dalam mewujudkan formasi sosial masyarakat. Dalam dunia politik, ideologi berguna sebagai alat untuk menciptakan kondisi yang dapat membantu keberhasilan dalam pencaturan politik.
Sistem politik adalah kesatuan politik yang bertugas melaksanakan fungsi mempertahankan integrasi masyarakat, menyesuaikan dan mengubah unsur-unsur kekerabatan, agama dan sistem ekonomi dari ancaman luar atau menyebarkan ke masyarakat lain. Setiap sistem politik mencangkup tiga unsur yaitu (1) fungsi integrasi dan adaptasi terhadap masyarakat baik ke dalam maupun ke luar, (2) penempatan nilai-nilai dalam masyarakat berdasarkan kewenangan, dan (3) penggunaan kewenangan atau kekuasaan baik secara sah maupun tidak.
Negara memiliki kekuasaan untuk dapat memerintah secara efektif. Kekuasaan bersumber dari sarana paksaan fisik meliputi kekayaan dan harta benda, normatif, jabatan keahlian, informassi, status sosial, popularitas pribadi, dan masa yang terorganisasi. Sumber kekuasaan politik tidak terdistribusikan merata karena setiap orang memiliki kemampuan yang bervariasi. Sumber kekuasaan politik yang dipakai akan dipakai untuk mempengaruhi proses politik yang tergantung pada empat faktor yaitu (1) motivasi untuk mencapai tujuan tertentu, (2) keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu, (3) pertimbangan mengenai biaya dan resiko yang timbul, (4) pengetahuan mengenai cara-cara untuk mencapai tujuan.
Konservatisme, liberalisme dan kritisme-radikal merupakan tiga ideologi besar yang mendasari praktek penyelenggaraan pendidikan di banyak negara. Terlepas dari perbedaan pandangan dan pencabangan pemikiran dari masing-masing ideologi tersebut, ketiganya menyediakan ajaran tentang cara hidup dan cara pandang dalam menghadapi realitas, serta mengatur dan memberikan batas-batas terhadap aktivitas keseharian. Ideologi dapat mendorong sentimen penganutnya sehingga memunculkan gerakan kolektif untuk mencapai cita-cita bersama. Pertanyaannya kini, ideologi apa yang mendasari formulasi dan implementasi kebijakan pendidikan di Indonesia?
Dalam buku ini dikemukaan banyak kalangan menduga Indonesia belum tampak jelas dalam menganut ideologi pendidikan. Beberapa kebijakan pendidikan telah diformulasikan dan di implementasikan, namun belum berakar pada pilihan ideologi byang dianut. Bahkan dinilai bangsa Indonesia sering mengubah-ubah ‘kiblat’. Hal ini tentu saja berdampak upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan berakar tanpa ideologis yang jelas, sehingga beberapa kebijakan dalam rangka perbaikan mutu pendidikan berakhir tragis tanpa ada hasil yang signifikan.

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels