Selasa, 24 Mei 2016

"sanksi tegas dengan disegel sekretariatnya"

0 komentar




           Sepinya Kosma KM UMP yang diadakan di aula A.K Anshori pada senin malam (23/5)

"sanksi tegas dengan disegel sekretariatnya"

          


 Bhaskara – Kongres Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto mulai mempertegas sanksi bagi para lembaganya. Kosma KM UMP yang akan melakukan Sidang Komisi pada hari selasa(24/5) pukul 16.00 WIB sore nanti di Aula A.K Anshori, diharapkan dapat mendatangakan seluruh lembaga untuk bersama-sama membuat rancangan keputusan dan rekomendasi umum. .
”Karena melihat sidang yang akan dilanjutkan adalah Sidang Komisi dan merupakan sidang yang urgen dalam kosma, maka memerlukan kuota peserta yang cukup banyak sehingga menurut saya alangkah lebih baiknya sidang diskorsing hingga esok hari sembari panitia kembali mengajak para lembaga untuk hadir.” Kata Suluh Triyono selaku Badan Pekerja dalam Sidang.
            Sependapat dengan BP, salah satu mahasiswa dari fakultas pertanian yang menjadi peserta non delegasi, Ilham berpendapat bahwa sidang komisi memerlukan peserta yang cukup banyak, karena dalam sidang ini dibutuhkan banyak rekomendasi dari para peserta yang nantinya hadir. 
Bambang Wijayanto selaku delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa Mapala Satria, mengusulkan sanksi untuk dipertegas karena melihat begitu pentingnya sidang komisi. “Jika esok hari panitia telah berusaha maksimal untuk mendatangkan semua lembaga, maka saya mengusulkan bagi lembaga yang tetap tidak hadir supaya dikenakan sanksi tegas dengan disegel sekretariatnya.” Usul Bambang kepada forum yang saat itu hanya dihadiri oleh sembilan lembaga dengan total peserta yang hadir 20 mahasiswa. 
           Berbeda dengan hal itu, Fajar selaku Ketua UKM Koperasi Mahasiswa merasa keberatan dengan sanksi tersebut. Menurutnya, sanksi kali ini kurang efektif dan tidak ada diaturan manapun. “penyegelan sekre itu sanksi yang mengada-ada. Semua sanksi kan sudah diatur dalam tartib persidangan. Tinggal dijalankan sesuai aturan yang berlaku. Lagi pula penyegelan hanya akan menimbulkan resistensi lembaga yang kurang aktif. Kita harus mengajak dengan cara simpatik, bukan represif.” Katanya. 
         “Saya kurang sependapat jika harus menyegel sekre sebagai bentuk dari sanksi. Karena kita adalah keluarga mahasiswa dan tidak seharusnya berlaku demikian, kita harus mengedepankan musyawarah dari pada bertindak seperti itu.” Ujar Wakil Rektor tiga Bidang Kemahasiswaan, Aman suyadi yang ditemui awak bhaskara diruangannya. Ia juga menambahkan bahwa dalam berorganisasi memang seringkali adanya perbedaan pendapat, tetapi kita harus lebih mengedepankan komunikasi untuk menyelesaikan segala permasalahan.(Bhas_KP)
Continue reading →
Kamis, 05 Mei 2016

DEBAT CALON GUBERNUR BEM FAPERTA

0 komentar
Dua kandidat gubernur Faperta dalam acara debat dan pemaparan visi misi, Rabu (4/5). Bhaskara/Lita


          Bhaskara-Penyelengaraan pemilihan Gubernur Fakultas Pertanian memasuki pemaparan visi misi dan debat. Ada dua calon gubernur, yaitu Joko Setiawan dan Gigih Aji Prasojo, masing-masing nomor urut satu dan dua. Acara tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang Lama, berlangsung pada pukul 16.00-17.30 WIB hanya dihadiri oleh 40 mahasiswa.
            Debat calon gubernur BEM Feperta baru memasuki tahap satu, dan ada debat tahap dua, yang akan diselenggarakan pada 12 Mei 2016. Visi dan misi kedua calon yang paling utama adalah membangun kekeluargaan di kalangan BEM Pertanian. Hal itu dikarenakan kurangnya rasa kekeluargaan di Fakultas Pertanian.
Joko Seriawan calon gubernur nomor urut satu juga sependapat dengan hal tersebut, “Kurangnya hubungan kekeluaragaan di antara mahasiswa dan alumni, harus ditangani. hal yang dapat mempererat kekeluargaan harus diadakan.” Ia juga menambahkan adanya pemisahan antara mahasiswa baru dengan mahasiswa lama telah membentuk GAP antar semester. Dalam misinya juga, ia akan melakukan kaderisasi secara berjenjang ditingkat fakultas, yang bertujuan untuk menciptakan kader dan bibit calon pemimpin Faperta seperti forum untuk melatih berorganisasi, tuturnya saat ditemui seusai debat.

Sedangkan menurut, Gigih Aji calon gubernur nomor urut dua mengatakan, rasa kekeluargaan lebih erat hanya terjalin saat acara hura-hura, ketimbang acara seminar atau diskusi “Saat ini mereka kurang berilmu lebih erat ketika ada acara senang-senang, maka harus merangkul dari alumni, dekanat sampai LUR III meminta solusi untuk mengatasi permasalahan ini”. Sementara itu, ia juga ingin membawa BEM Fakultas Pertanian hadir dalam permasalahan masyarakat, karena banyaknya masalah pertanian maupun dari unit pembudidayaan dan penjualan. Mencari aspirasi dan keluhan, turun dan tinggal di suatu desa, bukan hanya BEM Faperta tetapi juga mahasiswa cair untuk pembekalan saat terjun langsung setelah lulus nanti, ungkapnya. (Lutfi)


Continue reading →

Labels