Kamis, 28 Juni 2012

Diskusi Publik Bukan Hanya Untuk Lembaga

0 komentar
RANGKAIAN Kongres Mahasiswa(KOSMA) XI Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) belum berakhir sebelum dilantiknya Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) periode 2012/2013.
Tepat hari ini, Kamis (28/6) dilaksanakan Pemilihan Umum Raya (Pemira) sebagai helatan akbar menjelang berakhirnya KOSMA XI.
Agenda Pemilu dipersiapkan j...auh-jauh hari oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dewan Mahasiswa (DEMA). Namun masih ada saja permasalahan klasik kerap ditemui.
Seperti tahun-tahun sebelumnya rangkaian pemilu tak mendapat respon hangat dari sebagian besar mahasiswa.
Novianda Tiara, Ketua DEMA 2012/2013 bahwa pihaknya menyayangkan kurang adanya respon dari mahasiswa dalam menentukan calon pemimpin mereka.
Terbukti dalam agenda diskusi publik yang digelar di kantin UMP, Rabu (27/6) kemarin tak lebih dari satu persen mahasiswa yang menghadiri.
"Jangankan diskusi publik, KOSMA saja mereka tidak mau berangkat“ kata Novianda.
Adanya diskusi publik bertujuan untuk mensosialisasikan visi misi Capres dan Cawapres. Melalui forum ini pula mahasiswa dapat mengetahui kapabilitas calon pemimpinnya.
Namun yang disayangkan banyak dari mereka yang mengetahui bahwa rangkaian agenda KOSMA merupakan forum yang dikhususkan bagi lembaga. Mahasiswa tak memahami bahwa ini merupakan forum diskusi untuk mahasiswa UMP tanpa kecuali.
Polemik yang terjadi dihampir setiap generasi ini tak sepenuhnya disebabkan karena ketidaktahuan mahasiswa. Karena kebanyakan dari mereka tidak mendapat informasi terkait rangkaian agenda KOSMA. Termasuk di dalamnya penyelenggaraan diskusi publik, sehingga menyebabkan forum diskusi sebagian besar hanya dihadiri mahasiswa lembaga.
Begitu juga dengan KPU sebagai penyelenggara dinilai masih kurang gencar dalam melakukan sosialisasi. Terbukti masih banyak mahasiswa yang tidak mengetahui kapan dan dimana forum ini berlangsung.
"Wah ngga tahu diskusi publik ada dimana," kata Tia N. Istianah, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris semester empat.
Begitu juga dengan Asti, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester dua mengatakan, bahwa ia tidak mengetahui waktu pelaksanaan diskusi publik.
Informasi rangkaian agenda pemilu raya seharusnya disampaikan secara intensif sehingga helatan akbar ini menjadi media efektif untuk menentukan Presma dan Wapresma. (Bhas_Dina)
Continue reading →

Labels