Rabu, 08 Juni 2011

PEMILU GUBERNUR BEM FKIP DIANGGAP PREMATUR

0 komentar
Akhirnya, Gubernur BEM FKIP yang baru telah terpilih. Melalui pemilihan langsung, mahasiswa FKIP telah menentukan siapa yang menjadi pemimpinnya. Namun, proses demokrasi yang berlangsung cepat ini masih menyisakan persoalan.

            Tepatnya Senin (6/6) malam di depan sekretariat BEM FKIP telah dilaksanakan perhitungan suara hasil dari pemilihan Gubernur BEM. Febri Yatmiko mahasiswa PGSD semester 4 memenangkan perolehan suara. Dari 1080 pemilih, Febri Yatmiko mendapat 603 suara dan Alfian 441 suara. 29 suara tidaksah sementara 7 suara abstain.  
            Perhitungan suara tersebut berjalan dengan lancar, namun jika melihat proses sebelumnya ketika pemilihan berlangsung masih dijumpai beberapa persoalan. Persoalan pertama yang masih menjadi PR yaitu masih rendahnya jumlah pemilih yang ikut berpartisipasi dalam pemilihan tersebut. Dari 3385 total mahasiswa aktif FKIP hanya 1080 yang memberikan suara. Persoalan selanjutnya yaitu ketidakkonsistennya KPU dalam menjalankan aturan yang berbeda di setiap TPS, dan Tidak diperkenankannya mahasiswa angkatan 2006  ke bawah untuk memilih. Serta adanya indikasi kecurangan dengan menggelembungkan suara.
            Dari keempat TPS tersebut ada yang memperbolehkan mereka memilih tanpa memperlihatkan kartu
Continue reading →

Ketika Nalar Demokratis Mahasiswa Meredup

4 komentar
Musyawarah Akbar Mahasiswa Fakultas  Keguruan dan Ilmu Pendidikan  (MAMF  FKIP) telah usai. Dewan Mahasiswa (DEMA) yang baru pun telah terpilih. Namun, dibalik sukses pesta demokrasi lingkup fakultas terbesar di UMP raya ini menyisakan bom waktu yang mengancam proses demokratisasi kampus biru UMP.

Sudah menjadi tradisi ketika sekelompok mahasiswa beradu argumen dalam sebuah persidangan. Tak jarang mereka menghabiskan waktu hingga larut malam untuk mencapai titik temu. Tak ada yang salah sampai titik ini. Namun, ketika proses ini berujung pada perdebatan tanpa landasan jelas yang tak jelas pula substansinya, maka saat itu pula mereka lepas dari identitasnya sebagai figur intelektual.
Barangkali inilah gambaran MAMF FKIP yang berlangsung Rabu hingga Kamis lalu (1-2/6). Pasalnya, sidang tertinggi ini dinilai tidak lagi mampu menampung aspirasi berbagai kalangan sebab adanya kepentingan segolongan orang. “Sidang ini yang semestinya untuk kepentingan FKIP ternyata ditunggangi kepentingan segolongan orang  saja,” tutur Ketua Dema UMP, Aldi.
Continue reading →

Labels