Minggu, 18 September 2011

HAKIKAT MAHASISWA

1 komentar
Oleh: Diana Kartika Sari *

Mahasiswa merupakan cikal bakal sebuah tatanan majunya suatu bangsa. Ini karena mahasiswa memiliki kemampuan kompleks yang dapat memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat pada lingkup mikro dan bangsa dalam lingkup makro baik dari pemikiran maupun tingkah laku. Mahasiswa juga mempunyai peranan vital dalam setiap sector kehidupan. Namun semua hal itu tidak semata-mata tidak disematkan kepada mereka. Beban berat yang disematkan di pundak mereka membutuhkan wawasan yang luas dan usaha yang tidak pantang menyerah untuk dapat  mengangkatnya.
Tugas Berat
Mahasiwa memiliki tugas utama yaitu tidak lain belajar,
makna belajar sendiri tidak hanya diartikan dalam konteks mempelajari mata kuliah formal di dalam kampus yang diparameterkan dengan standar nilai. Melainkan sebagai intelektual muda, mahasiswa dituntut pula untuk mencari jenis-jenis pengetahuan yang lain yang dapat mendukung menjadi manusia kritis dan tanggap terhadap kejadian-kejadian di sekelilingnya. Mahasiswa dengan kemampuan intelektualitasnya dapat berdiri sebagai control social, di sini seorang mahasiswa berarti dipercaya dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan pengetahuannya. Lebih ekstrim lagi mahasiswa dapat mengawal perubahan di lingkungannya melalui intuisinya.
Peranan Mahasiswa
Di dalam dunia pendidikan, mahasiswa mempunyai peranan penting dalam memainkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, kemajuan dunia pendidikan suatu negara dapat dilihat dari kapabilitas mahasiswanya. Maka dari itu, Mahasiswa mempunyai bargaining position yang bagus di dalam masyarakat dan sebuah Negara.
Sebagai insan yang memiliki pengetahuan di atas rata-rata, intelektual muda harus dapat menjadi contoh yang baik (agent of moral) bagi individu lain. Kemampuan non akademis ini tidak didapatkan dari bangku perkuliahan namun dari lingkungan keorganisasian.Melalui ideologinya pula mahasiswa dijuluki “agent of change”, hal ini dimaksudkan mereka dapat memantik dan membawa perubahan bagi lingkungan dari kondisi sosil yang buruk menuju yang lebih baik.
Kemunduran Mahasiswa
Sebagai  salah satu icon pendidikan tinggi, mahasiswa seharusnya dapat menjadi control social, agent of moral, dan agent of change. Apabila diibaratkan seorang mahasiswa dapat merubah “besi berkarat menjadi emas”, bukan malah menjadikan “berlian berubah menjadi arang”, karena disebabkan  kegagalan dalam berpikir dan bertingka laku. Kelakuan mahasiswa saat ini yang cenderung hedon mengakibatkan level mahasiswa yang semula tinggi di hadapan khalayak menjadi rendah. Hal ini menjadi kemunduran pula bagi sektor-sektor dalam tatanan kehidupan.
Langkah Pemecahan
Sebenarnya miris apabila kaum intelektual telah kehilangan eksistensinya, tetapi hal itu tidak akan terjadi apabila mereka dapat mempunyai kemampuan yang seimbang antara hard skill (akademis) dan soft skill (non akademis). Mahasiswa jangan sampai kehilangan salah satunya. Kemampuan-kemampuan itu dapat diperoleh dari lingkungan pendidikan (universitas) untuk kemampuan hard skill dan dari lingkungan organisasi untuk soft skill. Kedua hal tersebut sangat menentukan bagi perkembangan arah pergerakan mahasiswa.

* penulis merupakan wakil pemimpin umum LPM Bhaskara. Ia juga masih aktif dalam beberapa organisasi di luar kampus.

One Response so far

  1. nia alguntar says:

    referensinya mana yeaa spaya bisa dikutip

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels