 |
 |
Islam adalah agama yang memberikan keselamatan kepada umat manusia. Demikian dipaparkan Sirajuddin Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Senin 19 September 2011 lalu, dalam acara Studium General di UMP. Menurut pria yang lebih dikenal Din Syamsudin ini, keselamatan itu termaktub dalam kata Islam yang secara etimologi berasal dari kata salam yang artinya “keselamatan”. Disamping itu, menurut Din, Islam juga bukan merupakan agama bawaan dari suatu kaum atau bangsa, meskipun dalam konteks sejarah, Islam diturunkan pertama kali kepada suku Quraisy.
“Oleh karena itu, Islam tidak menggunakan kata-kata Arab sebagai nama Agama walaupun turun di Arab,
dan tidak menggunakan kata Quraisy sebagai nama agama walaupun turun pertama kali kepada suku Quraisy. Tidak seperti Agama Yahudi misalnya, yang khusus untuk bangsa Yahudi,” papar pria asal NTB tersebut.
Sebagai sebuah agama, lanjutnya, Islam memberikan perhatian kepada majunya peradaban, karena dalam Islam selain harus mempunyai hubungan Habbluminalllah yang sempurna, umat Islam juga dituntut untuk mempunyai hubungan Habbluminannas yang baik. Salah satunya adalah Islam menganjurkan untuk membangun peradaban. Membangun peradaban tentunya harus ditopang dengan teknologi yang canggih dan pendidikan yang mumpuni. Kedua syarat ini yang nantinya dapat menjadikan majunya peradaban umat Islam. Sebenarnya ini selaras dengan Islam yang mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu.
Di akhir studium general, Din Syamsuddin kembali menegaskan bahwa Islam sebagai agama yang Addin dan Attamadun atau dengan kata lain Islam adalah agama kasih sayang dan agama untuk kemajuan peradaban dan kebudayaan.
Selain memberikan studium general, Sekertaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat tersebut juga sekaligus meresmikan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Gedung SD UMP,dan Gedung Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) yang telah rampung digarap, serta meletakkan batu pertama untuk menandakan dimulainya pemugaran Masjid K.H Ahmad Dahlan. (Gun_Bhas)
“Oleh karena itu, Islam tidak menggunakan kata-kata Arab sebagai nama Agama walaupun turun di Arab,
dan tidak menggunakan kata Quraisy sebagai nama agama walaupun turun pertama kali kepada suku Quraisy. Tidak seperti Agama Yahudi misalnya, yang khusus untuk bangsa Yahudi,” papar pria asal NTB tersebut.
Sebagai sebuah agama, lanjutnya, Islam memberikan perhatian kepada majunya peradaban, karena dalam Islam selain harus mempunyai hubungan Habbluminalllah yang sempurna, umat Islam juga dituntut untuk mempunyai hubungan Habbluminannas yang baik. Salah satunya adalah Islam menganjurkan untuk membangun peradaban. Membangun peradaban tentunya harus ditopang dengan teknologi yang canggih dan pendidikan yang mumpuni. Kedua syarat ini yang nantinya dapat menjadikan majunya peradaban umat Islam. Sebenarnya ini selaras dengan Islam yang mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu.
Di akhir studium general, Din Syamsuddin kembali menegaskan bahwa Islam sebagai agama yang Addin dan Attamadun atau dengan kata lain Islam adalah agama kasih sayang dan agama untuk kemajuan peradaban dan kebudayaan.
Selain memberikan studium general, Sekertaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat tersebut juga sekaligus meresmikan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Gedung SD UMP,dan Gedung Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) yang telah rampung digarap, serta meletakkan batu pertama untuk menandakan dimulainya pemugaran Masjid K.H Ahmad Dahlan. (Gun_Bhas)
