Kamis, 28 April 2011

Oki Setiana Dewi, Pemeran Utama Film "Ketika Cinta Bertasbih"

4 komentar

Mengenal Sosok Oki Setiana Dewi Lebih Dekat Junaedi, Universitas Muhammadiya Purwoketo.

Bagi sebagian orang menulis buku diary dianggap bukan hal penting. Namun berbeda dengan Oki Setiana Dewi yang sejak duduk di bangku SD telah mengabadikan sejarah hidupnya melalui tulisan di diarynya. " I will be.....How to get it" adalah penggalan kalimat di diary nya yang terus memberikan semangat meraih kesuksesan.
Gadis yang lahir di Batam Kepulauan Riau pada 13 Januari 22 tahun silam itu meraih popularitasnya setelah tampil apik dalam film "Ketika Cinta Bertasbih (KCB)" dalam perannya sebagai Anna. Terbukti, Ia berhasil menyabet dua penghargaan dalam Indonesia Movie Awards sebagai pemeran pendatang baru terbaik dan pemeran wanita utama terbaik dari film tersebut.
Rupanya kesuksesan aktris berjilbab itu tidak hanya didapat karena film itu saja. Sebelum bermain peran di film yang 

disutradarai Dedy Mizwar itu, Oki, panggilan akrabnya juga telah meraih segudang prestasi. Diantaranya aktris Terbaik Festival Teater “Petang Kreatif” FIB UI 2008, Mahasiswa Baru Terbaik “Orientasi Kehidupan Kampus” UI (2007), Juara II Speech Contest tingkat SLTA se-Jabodetabek PPPG Bahasa, 2nd Winner Debating Constest tingkat Provinsi Jawa Barat (2005), Juara I Busana Muslim “Anak Negeri Lancang Kuning” se-Kepulauan Riau, Princess Fotogenic Hotel Mulia Panorama Batam (2004), Unggulan Covergirl Aneka Yess (2003) dan Putri Bunga Argadia Tingkat Nasional di Jakarta.

Kesuksesan yang diraihnya tidak didapat dengan mudah, tetapi melalui perjuangan keras. "Hidup itu untuk berjuang dan terus berjuang," ujar Oki ketika mengisi talk show di UMP pada Sabtu (23/4) kemarin. Tanpa mengenal lelah dan putus asa Oki terus berusaha meraih mimpi-mimpi yang Ia tuliskan dalam diarynya. Mimpi menjadi artis juga Ia tuliskan, hingga Ia terus mencari cara mewujudkannya. Dengan mengikuti berbagai audisi, Oki mencoba menjadikan impiannya menjadi kenyataan.

Bahkan di usia 16 tahun, Oki memberanikan diri untuk hidup mandiri di Jakarta dan bersekolah di SMA Depok. Walaupun tanpa dampingan orang tua, tetapi Ia tetap berkomitmen untuk menggapai cita-citanya. Ia merintis dunia keartisannya dengan melakoni peran figuran hingga jam lima pagi dan dilanjutkannya pergi sekolah. Tidak hanya itu, dunia tulis menulis yang digemarinya sejak kecil itu juga ditekuninya. Bertahap, Oki tak hanya menulis diari lagi, tetapi Oki mencoba menulis cerpen. Beberapa kali, Ia sempat mengirimkan tulisan ke berbagai media. Walaupun tulisannya belum ada yang dimuat, tetapi Ia tetap gigih menuangkan ide cerita dalam tulisan. Terbiasa dengan persaingan mengikuti beberapa audisi fashion show saat masa kecil membuatnya tegar menghadapi kegagalan.

Bahkan saat terburuk, ketika Ia mendengar Ibunya menderita penyakit kulit kronis. "Saat mulai merintis menjadi artis,cobaan menerpa hidupku,ibu terkena penyakit kulit yang langka," ujar Oki. Cobaan berat ini tidak menyurutkan semangat Oki untuk berkarya. Ia berusaha sekuat tenaga untuk tetap tegar menghadapi cobaan ini. "Sementara aku dengan hati yang bergetar dan air mata yang mengembang di pelupuk mata berusaha untuk tetap tegar dan berikhtiar menghadapi cobaan ini," tutur Oki sendu.

Pada tahun 2007 perempuan yang mengaku suka berdiskusi dan membaca tersebut, melanjutkan studinya di Universitas Indonesia. Untuk mengasah bakat seni peranya, Oki memilih aktif di Teater. Kepiawaiannya bermain peran teruji dengan meraih penghargaan pada tahun 2008 dalam Festival Teater “Petang Kreatif” FIB UI sebagai aktris terbaik. Belum puas di teater, Ia juga terlibat aktif dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.

Pintu ke dunia perfilman terbuka ketika ada penyelenggaraan audisi pemeran Anna dalam film KCB di kampusnya. Dengan bermodalkan motivasi dari teman-temannya, Oki mengikuti audisi tersebut dan berhasil mendapatkan peran tersebut. Keberhasilannya menjadi motivasi tersendiri bagi dirinya untuk berbuat lebih baik lagi. Tidak hanya untuk diri sendiri, Ia juga membagikan perjalanan hidupnya dalam meraih kesuksesan. Cerita-cerita yang mulanya hanya melekat pada lembaran-lembaran diary akhirnya diangkat menjadi buku yang berjudul "Melukis Pelangi".

"Aku sangat bahagia bisa ngobrol dengan mahasiswa UMP. Terlebih dengan antusias mereka yang menyambut kedatangan kami dengan sikap ramah tamah, ciri khas masyarakat Banyumas,"ujar Oki ketika ditemui Bhaskara selepas acara selesai. Ia menambahkan agar mahasiswa tetap bekerja keras dalam menggapai cita-citanya.

4 Responses so far

  1. Anonim says:

    judul beritanya seperti pengumuman....

  2. geneng dadi majalah gosipppp

  3. Anonim says:

    kaaaaaaaaa okiii cuantiiik bangetzzzzzzz

  4. Anonim says:

    udah pinter, cantik pakai jilbab lagi.......

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels