Rabu, 05 Maret 2014

BagirManan: MahasiswaHarusTingkatkanWacana

0 komentar

BagirManan: Mahasiswa Harus Tingkatkan Wacana

Prof Bagir Manan, SH. MCL tengah menyampaikan materi (bhas_doc)
Ilmu dapat dipelajari, tetapi karakter didapat dari pengalaman.....
Kalimat yang pernah dikatakan Bung Hatta tersebut terlontar saat Ketua Dewan Pers Prof Bagir Manan, SH. MCL .menyampaikan kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Senin (3/3). Ia mengutip perkataan Bung  Hatta tersebut untuk memotivasi mahasiswa UMP agar lebih mengedepan kanpeningkatan wacana dan pengetahuan, tidak hanya bergantung pada perkuliahan.
Menurutnya,   mahasiswa saat ini harus lebih aktif berorganisasi. Mantan Ketua Mahkamah Agung (2001-2008) tersebut mencontohkan, salahsatu aktivitas positif yang bias diikuti mahasiswa yaitu persmahasiswa. Menurutnya, pers mahasiswa bisamenjadi salah satu cara untuk pembangunan karakter, karena dapat membangun kesadaran berilmu untuk mengantarkan masyarakat yang lebihbaik.
Dengan tema "Kebebasan Persdalam PerspektifHukum Negara Indonesia" tersebut, Bagir Manan memaparkan tentang peran dan fungsi kebebasan pers saat ini. Selain itu,  Ia juga menceritakan saat dia menjadi dosen. Menurutnya, masih banyak hal yang belum tercover dalam kurikulum dan belum tercapai. "tidak kesampaian yang pertama karena pelajaran sudah sesuai dengan struktur yang telah ditentukan, yang kedua karena system pengajaran yang tidak member kesempatan untuk berwacana karenawaktu yang tidakcukup," ujarnya.
Dalam ruang lingkup perguruan tinggi terdapat Tri darma yang harus dilakukan semua civitas akademika. Ketiga darma tersebut yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam konteks pers di wilayah kampus, menurut Bagirmanan, pers mahasiswa sudah menjalankan 2 dari tri darma tersebut yaitu fungsi akademika dan pengabdian kepada masyarakat.
Berbicara terkait pers yang lebih luas, Ia mengatakan, kebebasan pers hendaknya untuk tidak dinikmati sendiri, tidak hanya untuk mengontrol kebijakan agar tidak menyimpang. Akan tetapi yang terpenting adalah untuk menjadi ujung tombak untuk meyakinkan bahwa mewujudkan kesejahteraan umum adalah kemestian bagi kita.
"Kebebasan pers itu penting, untuk member peluang untuk maju, member peluang untuk berkembang. Akan tetapi kebebasan pers tidak cukup, kebebasan harus disertai dengan tanggung jawab. Kalau kebebasan tidak diikuti dengan tanggung jawab maka akan terjadi anarki," jelasBagirManan.
            Pers secara umum menurutnya memiliki fungsi yaitu memberikan informasi, pendidikan, entertainment (hiburan), kontrol. Adanya fungsi control dalam pers untuk menjaga agar kekuasaan berjalan dengan garisnya.
Fungsi control dalam pers untuk menjaga kekuasaan berjalan dengan garisnya," tandas Bagirmanan. Kontrol dilakukan untuk membatasi suatu kekuasaan karena kekuasaan itu mengandung kenikmatan, maka siapapun yang berkuasa cenderung menginginkan kekuasaan yang lebihbesar.
"siapapun yang  punya kekuasaan kecil atau besar harus senang dikritik, harus senang dikontrol, dengan demikian dia akan terjaga dari perbuatan yang tidak baik " kata Bagirmanan dalam kuliah umumnya.
Hal seperti ini tidak hanya ditujukan untuk lembaga pers mainstream, akan tetapi juga diperuntukan untuk lembaga pers alternatif yang juga masuk dalam naungan dewan pers. (vena_Bhas)

           

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels