Rabu, 20 April 2016

Persiapan KOSMA 2016 Berjalan Lamban, Target Pelaksanaan Mundur

0 komentar
                BhaskaraPelaksanaan KOSMA yang awalnya direncanakan awal April ini mengalami kemunduran. Ini terjadi karena ada kendala SDM dan administrasi yang dialami panitia KOSMA.
             Setiap tahun Keluarga Mahasiswa (KM) UMP mengadakan hajatan besar yakni kongres mahasiswa (KOSMA). KOSMA merupakan forum evaluasi, memilih dan melantik lembaga tinggi yang ada di KM UMP.
Ketua Panitia Irin Bahtiar mengatakan mundurnya KOSMA terjadi karena persiapan baru pada tahap konsep dan perancangan proposal acara. Selain itu jumlah delegasi yang dikirimkan dari tiap-tiap lembaga juga menjadi penyebab utama mundurnya pelaksanaan KOSMA. Dia berujar dari 18 orang yang sudah didelegasikan, hanya 11 orang yang aktif mengikuti rapat. Padahal menurut perhitungannya kebutuhan ideal panitia yakni 30 orang. “Saya sendiri belum melakukan pendekatan dan sosialisasi secara persuasif sehingga pengiriman delegasi dari lembaga belum maksimal,” katanya ketika ditemui bhaskara di kediamannya, Jum’at (15/04).
            Ia mengatakan sekarang akan fokus terlebih dulu dengan konsep acara, jika dalam perjalanannya masih membutuhkan anggota panitia maka dirinya akan meminta dewan presidium untuk membuat surat permohonan delegasi ke lembaga. “Iya semuanya masih proses dan  kalaupun belum siap kita tetap lanjut, biarpun saya lelet tetapi tidak akan lepas dari tanggung jawab,” katanya.
            Ditemui terpisah, ketua Dewan Presidium (DP), Anwar Hadi Handoyo mengatakan mundurnya KOSMA kali ini lebih disebabkan lambannya persiapan panita dalam mengkoordinir jalannya persiapan KOSMA. Sampai saat ini menurut pandangaannya progres persiapan panitia masih sebatas administrasi. “Bahkan ketika kebingungan itu dirasakan pihak panitia baru bertanya ketika sudah merasa terpojok, dari dulu kenapa tidak tanya ketika merasa bingung,” demikian ketika dikonfirmasi seusai kuliah.

SK Pelaksanaan Tak Kunjung Turun dari DP

            Terkait Surat Keputusan (SK) pelaksanaan KOSMA yang diminta pihak panitia sebagai legal standing, Anwar berujar bahwa sebenarnya dengan surat ketetapan sudah cukup untuk menjadi dasar hukum jalannya KOSMA. “Seharusnya ketika kita sudah memberikan surat ketetapan, berarti sudah tidak dibutuhkan lagi SK pelaksanaan dan tergantung bagaimana dari panitia saja yang harusnya tinggal jalan,” ungkapnya.
            “Masih banyak wadah pembelajaran mahasiswa selain KOSMA, ada atau tidaknya KOSMA 2016, UMP akan tetap ada,” kata Anwar. Lebih lanjut dirinya berpendapat tidak ambil pusing dengan keadaan tersebut, mengingat pihaknya juga tidak akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban di forum KOSMA nanti.
            Pandangan berbeda datang dari koordinator Dewan Kehormatan (DK) DEMA , Suluh Triono mengutarakan sebenarnya pihaknya sudah memikirkan solusi masalah tersebut. Dirinya bersama beberapa DK yang lain sudah bersepakat untuk memberikan surat permohonan kepada DP supaya memberikan SK pelaksanaan kepada panitia. “Iya ditunggu saja, kita sudah rencanakan dan harapan kita dari Dewan Presidium bisa merespon,” katanya.
            Menurutnya yang juga sebagai ketua DEMA FKIP, panitia harusnya lebih aktif melakukan koordinasi terkait belum adanya SK pelaksanaan. Ketika dari pihak panitia belum ada permintaan secara resmi maka pihaknya belum akan bertindak lebih jauh. “Sebagai organisatoris, harusnya tahu ketika SK pelaksanaan tak kunjung turun maka panitia berkewajiban mengirimkan surat kepada DK untuk meminta DP memberikan SK pelaksanaan,” tandasnya.
            Sementara itu Wakil Rektor III, Aman Suyadi menanggapi dingin keadaan tersebut. Pihaknya mengaku belum mendapat laporan dari DP sehingga belum mengetahui perkembangan terakhir dan sejauh mana persiapan KOSMA. “Aturan KOSMA seperti apa, harusnya dikembalikan lagi kepada AD/ART (KM UMP-Red), kekurangan-kekurangan seperti itu harus ditutupi dari periode ke periode,” demikian ketika dikonfirmasi bhaskara di meja kerjanya. (Puput/Bhaskara)






Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels