Selasa, 12 Mei 2015

Apa Kabar Jomblo-Jomblo UMP?

0 komentar
Sudah hampir satu tahun student government di UMP hampa tanpa adanya seorang Presiden BEM. Kehadiran Presiden BEM sangatlah penting, karena melalui Presidenlah, keresahan tentang suka duka kebijakan yang dirasakan oleh mahasiswa dapat tersampaikan. Sama halnya seperti para jomblo,  tanpa kekasih mereka tidak bisa cerita tentang keluh kesah kehidupannya. Kasihan sekali kan para jomblo - jomblo kampus ini.
Akibat adanya kekosongan kursi UMP satu ini praktis mahasiswa kehilangan sosok yang minimal bisa menjadi tempat curhatnya. Mahasiswa kebingungan untuk bercerita dan mengeluarkan aspirasi kepada siapa ketika mereka punya masalah tentang kampusnya. Baik masalah dengan para dosen ataupun kebijakan kampus yang dirasa memberatkan bagi mereka.
Seperti halnya gebetan yang menempati posisi utama dihati para jomblo, Presiden juga diposisikan sebagai penguasa tertinggi badan eksekutif. Presiden telah diposisikan sebagai sosok pelindung mahasiswa dari kebijakan yang terkadang dikeluarkan seenak jidat sendiri oleh para pemangku kebijakan.
            Masa peralihan antara presiden yang dulu dan sekarang seharusnya tidak berlangsung lama seperti telenovela (bertele-tele), ini seolah-olah student government tidak bisa move on dari masa kepresidenan yang lalu. Padahal kegalauan mahasiswa mesti segera diselesaikan.
DEMA Universitas sebagai lembaga legislatif sekaligus yudikatif menjadi salah satu juru kunci bagi mahasiswa untuk menemukan sosok yang akan menjadi Presiden melalui tahap Pemilihan Umum Mahasiswa. Mengingat urgenitas terkait jabatan Presiden yang kosong.
Sekarang, Komisi pemilihan Umum telah dibuat, seharusnya mampu memberikan secercah harapan bagi mahasiswa untuk segera mendapatkan kekasihnya, bahwa sebentar lagi mereka akan memiliki Presiden, artinya mahasiswa selesai status  jomblo .
Namun, nasib para jomblo menjadi PHP ( penerima harapan palsu ), mungkin akan dialami pula oleh mahasiswa. Pasalnya kehadiran KPU yang digadang-gadang sebagai angin segar ternyata kurang greget dalam menjalankan tugasnya. Dengan sisa waktu yang sedikit, KPU hendaknya melakukan gerakan yang lebih masif atau bahkan membuat gebrakan baru agar pemilihan Presiden segera dilaksanakan.
Bagai sayur tanpa garam, bagai jomblo tanpa pacar, bagai kehilangan belahan jiwa. Kinerja lembaga tinggi tidak akan maksimal jika ketiga unsur ada yang belum ada. Tidak ada lembaga yang tertinggi dalam student goverment. DEMA U, BEM U, dan BKM adalah tiga unsur yang masing-masing memiliki tempat istimewa di lembaga dan di hati mahasiswa.
Untuk itu, kesegeraan adanya pemilihan Presiden adalah harapan bagi para jomblo (mahasiswa) UMP. Namun bukan berarti karena terlalu lama menjomblo, kita memilih pacar (Presisiden) yang asal-asalan alias abal-abal. Kita harus memilih Presiden yang berjuang atas nama mahasiswa bukan atas nama kepentingan kelompok atau atas nama golongan untuk menguasai! Alias Presiden titipan, sehingga mahasiswa menjadi kekasih yang sebenar-benarnya bagi Presiden.
Oke,sampai disini dulu ya tulisan saya kali ini untuk jomblowan dan jomblowati Keluarga Mahasiswa (KM) UMP. semoga kita lekas mendapatkan pacar yang layak, berkualitas,  teruji, unggulan dan tidak memiliki banyak rapot hitam. Untuk menutup tulisan yang pendek ini, mari kita berdoa dan berusaha memilih yang selektif. “Dari mahasiswa untuk mahasiswa, dari KM untuk KM, demi kemajuan KM bukan kehancuran KM.(Bhas)

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels