Kamis, 07 Januari 2016

Prodi PBSI gelar pembacaan puisi "persembahan untuk WS.Rendra"

0 komentar
Bhaskara-Mahasiswa semester 3 prodi PBSI mengadakan pementasan membaca estetik. Pementasan yang dilakukan pada tanggal 5-7 Januari bertempat di Auditorium Ukhuwah Islamiyah  mengangkat tema “Persembahan untuk WS. Rendra”. Pada hari pertama pementasan, Selasa (5/1) penonton tidak hanya berasal dari prodi PBSI tetapi juga berasal dari fakultas lain.
       Menurut dosen pengampu mata kuliah membaca estetik, Soni Asmoro, pementasan ini merupakan bagian dari ujian mata kuliah membaca estetik. Manfaat untuk mahasiswa PBSI yaitu agar kelak mereka menjadi guru yang tugasnya mengampu pelajaran tersebut atau menjadi guru ekstrakulikuler sudah ada pengalaman.”, selain memberi manfaat bagi mahasiswa PBSI sendiri hal ini juga bisa menjadi hiburan bagi penonton non PBSI “Karena puisi berangkat dari realitas dan  bisa digunakan sebagai media perenungan ataupun sindiran.”  ujarnya saat ditemui seusai menjadi juri pada acara tersebut.
            Hal yang sama juga diungkapkan Teguh Trianton, dosen PBSI, mata kuliah membaca estetik yang dikemas dalam bentuk pentas. “Ini dijadikan semacam tradisi, jika mereka (mahasiswa) membaca sendiri butuh latihan yang keras begitu pula acara ini juga butuh latihan keras namun ada kebersamaannya, dalam bentuk pentas kemudian ditonton sebab jika hanya dikelas saja teori mereka tak punya gambaran bagaimana rasanya membaca puisi didepan orang yang mereka tidak kenal.” ungkapnya saat selesai melakukan penjurian dalam acara yang sama.
            Pementasan tahun ini bertema persembahan untuk WS.Rendra menggelitik para penonton dengan pertanyaan yang senada mengenai latar belakang terangkatnya tokoh WS. Rendra sebagai orang yang layak mendapatkan persembahan malam ini. Dengan selaras segenap panitia, peserta serta juri yang terlibat memberikan jawaban bahwa WS.Rendra merupakan penyair terbesar yang karyanya masih relevan dibaca sampai sekarang. Inilah bentuk penghormatan terhadap maestro dan bukti cinta terhadap sastra.
            Di akhir acara mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 5, Prabuadi Prabowo mengatakan “Acara ini akan memberikan pengalaman dalam teaterikal puisi untuk mahasiswa khususnya semester 3 dan dosen memberi penilaian sebab ini termasuk proses pembelajaran. Adapun manfaatnya untuk penonton non PBSI mengenalkan teaterikal dengan menampilkan budaya yang ada terkandung dalam puisi tersebut” ungkapnya.
            Muharsyam selaku ketua tim produksi mengungkapkan ini merupakan pementasan wajib untuk semester 3. “Mahasiswa melakukan pretest yaitu membaca puisi kemudian dilatih untuk menampilkan dalam pementasan ini sehingga menjadi tolak ukur untuk membca puisi. Tujuannya melatih kemampuan mahasiswa PBSI dalam membaca indah dikhususkan pembacaan puisi karena sebagai guru Bahasa Indonesia dinilai harus bisa atau mahir membaca puisi. Ini adalah karya sastra yang sifatnya menghibur atau menyenangkan dan harus memberi manfaat dengan memberi nilai-nilai sastra untuk umum dengan adanya diskusi setelah pementasan agar memberi pengetahuan lebih.”, ungkapnya saat ditemui di sela-sela kesibukannya mempersiapkan acara.(Bhas_Ardi, Nita, Jaka, Una)

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels