Kamis, 03 April 2014

Sastra Sebagai Media Kemanusian

0 komentar

Sastra Sebagai Media Kemanusian
Pardi Suratmo: Melalui sastra manusia dapat memanusiakan manusia
Terlihat salah pembicara seminar tengah menyampaikan materi   (Bhas_doc)
Bhaskara-online, di Indonesia banyak sekali intelektual dan orang cerdas, namun masih sedikit yang bermoral.Mencapai keberhasilan adalah dambaan setiap orang tak terkecuali mahasiswa akan tetapi seharusnya mencapai keberhasilan secara bermartabat agar balance tetap terjaga. Salah satunya dengan memiliki pola pikir humanis yang diimplementasikan lewat sastra .Dengan hal ini segala bentuk perilaku yang menjadi produk manusia selalu terkontrol yang berlandaskan pada nilai-nilai kemanusian.
Seperti yang diungkapkan kepala balai bahasa provisi jawa tengah  Drs. Pardi Suratno, M, Hum, Berpikir humanis harus dimiliki sejak usia dini.tertanamnya humanisme dalam setiap individu sangat menentukan tahapan-tahapan pencapaian kesuksesan yang dilaluinya dengan benar. Menjauhkan dari tindakan mengambil jalan pintas, menjauhkan diri dari kebiasaan menyuap, bahkan mencegah sikap koruptif.
"Lewat sastra, dapat mentransformasikan humanisme sebagai kontrol terhadap diri dan sesama" ungkap Pardi selasa (1/4) dalam seminar yang digelar prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UMP.
Selain itu Pardi juga mengungkapkan peran penting sastra dalam kehidupan, dapat membangun kesadaran masyarakat sejak lama. Untuk membangun budaya kerja keras, mengandung penawaran nilai yang memang disiapkan untuk mengembangkan wawasan, selain hanya menghibur.
"Banyak sekali karya sastra yang menjadi rujukan untuk perubahan yang lebih baik, dengan penawaran kreativitas yang menyenangkan(_red)”. tuturnya
Dikesempatan yang sama pakar pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Negri Malang Prof. Dr. Djoko Saryono, M.pd mengucapkan, sudah ribuan tahun, agama, filsafat, ilmu dan teknologi, sampai pendidikan menjadikan manusia dan kemanusian menjadi poros, ajaran pemikiran pengkajian dan perekayasaan.Hal ini menujukan sentralisasi pada berbagai cabang ilmu adalah tetap pada manusia itu sendiri.
"Berbagai produk ilmu yang memudahkan manusia harus dibarengi dengan nilai-nilai kemanusiaan" ucapnya
Djoko menandaskan pada dasarnya kemanusiaan besangkutan dengan pikiran, perasaan, dan tindakan yang membuat martabat, keluhuran, kemuliaan, dan keagungan. Namun pada akhir-akhir ini, banyak sekali perilaku manusia yang berlaku sebaliknya.
"Jangan sampai manusia berada dalam kondisi anaimalitas(kebinatangan) apalagi kebendaan (bagai robot dan mesin). Ada hal mudah untuklangkah antisipasinya yakni bisa dengan strategi dan sinergi nilai kemanusiaan melalui pembelajaran sastra" tandasnya (Bhas_vri)

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels