Sabtu, 17 September 2016

FEB Dirasa Ambil Keputusan Sepihak

2 komentar

Fakutas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekerja sama dengan PT Phintraco Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait Investasi Saham Syariah menuai nada keberatan oleh mahasiswa. Pasalnya, mahasiswa merasa hanya digiring untuk menandatangani persetujuan investasi tersebut tanpa diberikan sosialisasi terlebih dahulu agar lebih memahami investasi saham, dan proses serta resiko dari investasi yang akan mereka lakukan, Kamis (15/9).
Cesaria, mahasiswa FEB mempertanyakan kesiapan FEB UMP dan PT Phintraco Sekuritas terkait invesasi saham yang akan dilakukan dan menyayangkan perusahaan yang bekerja sama dengan FEB UMP hanya satu. Ditambah lagi pihak FEB juga belum melakukan sosialisasi, malah langsung disuruh untuk mengisi formulir, tentu ini akan menambah kebingungan pihak yang akan berinvestasi. Kabar yang beredar juga menyebutkan bahwa PT. Phintraco Sekuritas pernah mengalami suspen (pernah melakukan kesalahan sehingga ditilang). Menurutnya pihak Phintraco juga kurang meyakinkan saat memaparkan berkaitan dengan investasi tersebut. “Ini bagus untuk edukasi mahasiswa, cuma jangan diwajibkan ke satu perusahaan yang belum tahu kejelasannya. Paling tidak lima perusahaan, agar mahasiswa dapat memilih sendiri,kata Cesaria.
Fillialdi, ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) FEB juga angkat bicara mengenai hal ini, ia berpendapat bahwa kesiapan belum matang, selain itu terkait pengambilan keputusan untuk investasi atau tidak adalah wewenang individu masing-masing. Ia merasa banyak manfaat yang didapat dari investasi saham masuk kampus, namun hal ini harus dikaji lebih mendalam. Seseorang yang sudah mempelajari saham pun belum bisa dikatakan siap atau tidak terkait inverstasi saham, karena ini menyangkut resiko-resiko yang mungkin terjadi. Semua ini tergantung pada kesiapan individu masing-masing. Ia menambahkan “Apalagi ini diterapkan pada mahasiswa yang belum diberikan sosialisasi bahkan belum mengetahui tentang investasi saham, alhasil kacau seperti ini, ungkapnya.
Menutur Retni mahasiswa FEB, mahasiswa itu sangat perlu sosialisasi agar dapat menentukan keputusannya sendiri. Selain itu ia berpendapat bahwa hal ini harus dilihat dari beberapa sudut mengenai kesiapan agar nantinya benar-benar siap. Jika dilakukan secara tiba-tiba, otomatis mahasiswa akan kaget. Selain itu juga seharusnya mempertimbangkan dari segala segi. Jika dilihat dari segi finansial mahasiswa UMP tidak terlalu mempermasalahkan uang seratus ribu, namun bagaimana dengan segi kualitas SDM-nya. Hal ini pasti akan butuh banyak sosialisasi agar benar-benar paham dan dapat mengambil keputusan sendiri, apalagi di dalam formulir terdapat materai yang berlandaskan hukum,tandasnya.
Lain halnya dengan Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB, Suryono  yang menilai banyaknya perolehan manfaat dan juga mengharapkan jika mahasiswa FEB UMP bisa ikut andil dalam investasi saham syariah tersebut. Jika berfikir jangka panjang, maka manfaat yang diperoleh bagus. Manfaat yang didapat antara lain memberikan edukasi pada mahasiswa, mendukung akreditasi fakultas. Selain itu kerja sama antara FEB dan BEI akan mempermudah mahasiswa kedepanya, untuk mencari data keuangan terkait BEI. Terkait kesiapan, siap tidak siap ya kita harus siap. Untuk mahasiswa baru saya memaklumi kekurang pahaman mereka mengenai saham, sebenarnya ini hanya kurang sosialisasi. Diharapkan semua mahasiswa FEB dapat ikut serta dalam investasi saham syariah ini,tuturnya.
Selain itu, Sri Wahyuni selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Akuntansi FEB menambahkan jika tidak ada sesuatu hal yang tidak bermanfaat, temasuk investasi saham syariah ini. Ia mengatakan bahwa nantinya yang sekarang masih semester awal akan mendapatkan manfaatnya kelak pada semester atas. Manfaat itu juga akan didapatkan ketika nantinya mengambil mata kuliah wajib terkait pasar modal, karena akan melakukan praktik secara riil. Selain itu juga akan ada pojok BEI yang akan menyediakan kebutuhan literature data keuangan. “Itu akan mempermudah untuk pengambilan data skripsi, penelitian, dan sebagainya.” ujar Sri Wahyuni.
Ahmad Darmawan selaku Dekan FEB berpendapat bahwa mahasiswa nantinya akan dipermudah dengan adanya MOU antara FEB UMP dengan BEI melalui investasi saham syariah ini. Selain menjadi nilai edukatif, hal ini juga akan membuka jaringan segenap civitas FEB. Terkait kacaunya pengaplikasian pengisian form, ia mengakui ini sebagai catatan bagi semua pihak yang terkait. Setelah kita bekerjasama dengan BEI melalui investasi saham syaiah ini, nantinya FEB akan mempunyai Gerai BEI yang didalamnya menyajikan kebutuhan-kebutuhan akan data go public yang dikirim gratis dari BEI, selain itu jika sudah punya akun maka dapat bermain saham dan mengembangkannya sendiri. BEI nantinya akan mengadakan semacam sekolah pasar modal syariah bagi mahasiswa dengan sertifikat yang langsung akan diberikan oleh BEI. Namun terkait kekacauan pengaplikasian kemarin (Selasa, 6/9) akan menjadi catatan bagi semua pihak yang terkait. Awal perjanjian itu sosialisasi terlebih dahulu setelah itu pengaplikasian, namun dengan estimasi waktu yang kurang dan pengisian formulir yang diprediksi akan memakan waktu maka strategi dibalik menjadi pengaplikasian terlebih dahulu baru nanti sosialisasi. “Saya memaklumi ketika banyak mahasiswa yang berontak, karna memang kondisi waktu yang sudah siang dan tidak lagi kondusif,tutur Ahmad Darmawan. (Krn/Bhaskara)

2 Responses so far

  1. Anonim says:

    Mantappp?? Nilai plus semangat terus mngkritisi kampus.. namun saya masih belum dapat informasi detail mengenai situsi kekacauannya.. Muhajir Purnama ( Alumni FE UMP 2005 )

  2. Jgn gunakan istilah bermain dalam pasar modal. Dalam investasi perlu kedisiplinan, kematangan psikologis, dan pengetahuan yg cukup agar investasi dapat berhasil. Pasar modal tidak mengenal belas kasihan terhadap "investor/trader" yg bermain" dengannya, sebaliknya pasar modal bisa menjadi tempat yg bagus untuk meraih keuntungan jika investor tersebut bersungguh"

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels