Sabtu, 18 Juni 2016

Tantang mahasiswa UMP menjadi Cendikiawan Muslim

0 komentar
   



       Bhaskara- Tantang Mahasiswa UMP menjadi cendikiawan Muslim dalam Seminar Mahasiswa dan lomba essai  The power of youth oleh Ust. Drs. H. Basuki AR, M.Si yaitu seorang trainer utama di sinergi leadership center Yogyakarta Pada sabtu, (18/6) di AK. Anshori UMP‎
       
         UMP sebagai universitas berbasis islam dan mayoritas civitas akademik muslim menjadi tempat yang tepat untuk mengembalikan semangatnya untuk menjadi cendikiawan/mahasiswa muslim yang unggul dalam bidang keilmuan dan keislamannya.‎ Dalam seminar yang di fasilitasi oleh Ikatan Remaja masjid Ahmad Dahlan (Irmadah), Ust. Basuki mengungkapkan bahwa seorang cendikiawan/mahasiswa Muslim itu memiliki ciri-ciri seperti Bersungguh-sungguh mencari ilmu, mampu mempertahankan pendirian dan keimanannya, memenuhi janji allah dan menghadirkan kebaikan serta rajin bangun malam (berdzikir dan berdoa) juga hanya takut kepada Allah. 
“Idealnya mahasiswa muslim seperti itu.” tuturnya seraya menjelaskan PPT nya. ‎‎
       Akan tetapi tantangannya umat islam itu adanya ancaman atas sekularisasi dan westernisasi yang meninggalkan atau memisahkan din islam. Padahal sebagai mahasiswa muslim itu layaknya kognitif (memiliki pendidikan) dan memiliki rasa dengan islam sehingga ilmunya menyatu dengan keislamannya Kutipan dari Dr. Abu saam (fisikawan) dalam mengkritisi umat islam “sesungguhnya dunia islam belum meyakini perkembangan sains dan teknologi adalah warisan generasi islam terdahulu.”

        Maka dari itu pada era modernisasi diperlukan sosok mahasiswa /cendikiawan muslim yang unggul. Ust. Basuki memberi tips ‎Agar tetap eksis maka seorang cendikiawan harus mengerti‎ Peran dan tggung jawabnya.
"Menjadi Agent of Change dengan berkomitmen terhadap perbaikan, lalu Iron stock, yaitu senantiasa membina diri baik intelektual kepribadian dan kepemimpinan dan moral force yaitu menjadi dai, berlatih mengajak masyarakat dengan cara berorganisasi, da'wah demi tujuan menegakan keadilan dan kebenaran.” Paparnya.‎
Berani hidup , tidak skeptis‎ dan memberikan respon serta mampu mengadopsi arus teknologi dan modernisasi menjadi kuncinya, karena ‎mahasiswa harus reformasi total yaitu diri reformasi keilmuan/intelektualitas serta manajemen‎

        Pada akhirnya yang diharapkan dari Potret  mahasiswa muslim itu bukan karena gelar status atau popularitas tetapi intensitas proses internalisasi dan fungsionalisasi pendekatan pada Allah.
‎‎‎

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels