Selasa, 16 Februari 2016

Minat Baca Mahasiswa Rendah

0 komentar
Perpustakaan UMP Perlu Tingkatkan Kualitas


Beberapa pengunjung sedang mencari referensi dan belajar di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Bhaskara - Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sepi pengunjung. Ini diukur dari jumlah mahasiswa yang berkunjung. Pada 2015, tercatat 91.247 pengunjung, dengan rata-rata 304 orang per hari. Saat dibandingkan dengan total mahasiswa UMP aktif berkisar 12.000, jumlah pengunjung tersebut amatlah sedikit. Belum lagi yang berkunjung ke perpustakaan UMP, tidak seluruhnya mahasiswa asli UMP, sebagian berasal dari masyarakat umum.
Dosen FKIP Prodi PBSI, Soni Asmoro menuturkan, perpustakaan harusnya menjadi jantung mahasiswa karena merupakan sumber ilmu. Namun, pada kenyataannya perpustakaan terlihat sepi. Kata dia, Hal ini dipicu dua hal, yakni kesadaran membaca yang masih rendah dan kurangnya fasilitas penunjang perpustakaan.
“Minat baca mahasiswa bisa diukur dari perpustakaan, kalau minat bacanya tinggi maka ramai, kalau rendah ya sepi. Repotnya sekarang, mahasiswa merasa tidak butuh karena dipengaruhi dengan adanya internet. Hal ini seharusnya juga dapat terbaca oleh pihak pengelola perpustakaan. Buku-buku di perpustakaan harus lebih bervarian, dan terus di-up date. Di sisi lain, ruangannya juga perlu desain ulang. Berikan ruang khusus, bagi pembaca,ungkap dia, beberapa waktu lalu kepada Bhaskara.
Mahasiswi FKIP Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, semester tujuh, Mahfiyati Yuliana Weni mengatakan, jarang ke perpustakaan, karena fasilitas yang kurang. Seperti koleksi buku, yang didominasi edisi lama. Kemudian, ruang baca yang tidak representatif.
“Sejak semester satu sampai enam, saya jarang mengunjungi perpustakaan. Tapi sekarang, hampir setiap hari ke perpustakaan, karena tengah mengerjakan skripsi. Saya kurang puas dengan fasilitas yang ada, terutama dari bukunya kebanyakan edisi lama, juga kurang lengkap, dan tata letak bukunya terlalu ribet. Kemudian, ruangannya kurang luas sehingga terlihat sumpek,” ujarnya.
Sementara itu, mahasiswa Fakultas Hukum semester satu, Dede Irawan mengaku, jarang ke perpustakaan UMP. Disebabkan sekalinya ke perpustakaan, justru buku yang dicari tidak ada. “Buku penunjang pembelajaran masih kurang lengkap dan banyak buku dalam keadaan rusak. Fasilitasnya juga kurang nyaman. Tempat duduknya sedikit, sehingga ada mahasiswa yang terpaksa membaca di lantai. Itu mengganggu pengunjung lain,’’ papar dia.
Sedangkan menurut mahasiswi Psikologi semester tujuh, Maulida Hilmawati mengatakan, pelayanan petugas perlu dimaksimalkan. Menurutnya, petugas acap kali menambahkan waktu istirahat. “Waktu Istirahat yang seharusnya pukul 12:00 sampai jam 13:00. Tapi, kenyataannya sebelum jam 12:00, pengunjung diminta keluar, biasanya setengah jam sebelumnya,” katanya.
Saat dikonfirmasi di kantornya, Kepala Perpustakaan UMP, Dwi Indah menampik, banyak koleksi buku di perpustakaan yang kebanyakan edisi lama. Dia juga berujar, jumlah buku yang ada selalu bertambah setiap tahunnya. Kami memiliki buku sebanyak 76.430 buah, dengan 34.087 varian. Itu juga termasuk jurnal,” jelas dia.
Dia menambahkan, penambahan buku selalu dilakukan. Terakhir pada Agustus 2015 lalu, ada 2.906 eksemplar koleksi baru. Menurutnya, sistem pengadaan buku, berdasarkan usulan dari dosen, kaprodi, dan mahasiswa melalui angket.
“Selalu ada penambahan koleksi buku baru, tetapi pada tahun ini memang tidak sebanyak tahun kemarin, karena lebih memfokuskan pengadaan prosiding, jurnal dan adanya rencana untuk menyediakan e-journal. Di sisi lain, kami juga mengakui dari fasilitas, ada beberapa yang belum memenuhi standar nasional perpustakaan. Begitu pula dari segi koleksi buku, yang hanya baru 75% yang terpenuhi. (Bhas_una, lita, lutfie, sinta)

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels