Senin, 26 Januari 2009

KOPMA UMP Bangkit Dari Kehancuran

1 komentar


KOPMA UMP
Bangkit Dari Kehancuran
Sekitar tahun 1995 koperasi mahasiswa “LEBAH” UMP mengalami masa kejayaaan. Hal itu dapat dilihat dari asset yang dimiliki KOPMA saat itu yakni, took, wartel dan mini market . Fungsi koperasi sebagai wadah pembelajaran mahasiswa dalam bidang kewirausahaan dapat terlaksana dan tercapai dengan maksimal. Namun masa-masa kejayaan tersebut tidak berlangsung lama. Sekitar tahun 1997-2003 koperasi mahasiswa (KOPMA) UMP mengalami kemunduran, bahkan kehancuran.
Hal itu diakui oleh ketua KOPMA “Lebah” periode 2007-2008 Hendri Siswanto. Menurutnya, KOPMA sempat mengalami masa kejayaan dengan banyak memiliki unit usaha. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena ada oknum yang melakukan penyelewengan dana. “Hal inilah yang menyebabkan KOPMA hancur dan tidak mendapat kepercayaan dari berbagai pihak, terutama dari birokrasi,” katanya.
Pada masa-masa tersebut menurut mahasiswa Bahasa Inggris ini, semua program tidak dapat berjalan. Untuk menumbuhkan kepercayaan dari pihak birokrasi, para pengurus kopma melakukan beberapa hal, salah satunya adalah berusaha memberikan yang terbaik dengan keihlasan, membangun komitmen diantara anggota serta melakukan koordinasi dengan BEM.
Baru setelah tahun 2005, PR III UMP Drs Banani Makmur dinilai oleh pengurus KOPMA mempunyai itikad baik untuk membangun dan membangkitkan kembali kopma “LEBAH” UMP. Mengutip kalimat PR III, Hendri mengatakan, koperasi merupakan wadah untuk belajar bagi mahasiswa dalam berorganisasi terutama dibidang kewirausahaan, sehingga penting untuk menghidupkan kembali kopma “LEBAH” UMP
Itikad PR III tersebut diwujudkan dalam bentuk tindakan riil seperti, mengadakan berbagai pertemuan dan pelatihan; membangun sistem yang baru, dan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap Kopma. “Pak Banani berharap agar kopma dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai kejayaan seperti dulu, pengurusnya dapat bersikap amanah dan tanggung jawab, dapat melakukan kerjasama antar anggota serta pengawasan dapat berjalan dengan maksimal,” kata Hendri mengutip kalimat PR III.
Sementara itu, PR III Drs Banani Ma’mur mengungkapkan, Kopma mengalami kehancuran karena ada salah satu oknum Kopma yang tidak amanah dan tidak bertanggung jawab, disamping pengawasan yang lemah dari dari kampus. Oknum tersebut menurut Banani adalah mahasiswi dari prodi Matematika yang pada waktu itu duduk disemester akhir.
“Setelah kejadian penyelewengan dana oleh oknum tersebut, pihak kampus bersikap lebih hati-hati dan mawas diri agar kejadian tidak terulang kembali,”katanya. Langkah ini dilakukan agar Kopma dapat bangkit dari kehuncuran serta dapat memetik himah dari kejadian tersebut. ( Litsa & Kaniyah Bhas )

One Response so far

  1. saya aktif di kopma lebah 2002 - 2007, banyak lika liku, banyak kenangan, kami masuk disaat kopma lebah berada di ujung tanduk. tapi pelajaran yang bisa diambil dan berbekas hingga sekarang, adalah kesetetiaan pada semua yang menjadi komitmnen kita... kami memang tidak pernah mengalami masa kejayaan kopma lebah di masa lalu ataupun di masa mendatang. tapi kami banyak belajar dari proses yang telah kami lalui bersama teman-teman, mas eko, kendi, santi, lina, mb iva, jono dan mas ozi... I LOVE U ALL...

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels