-
Anggota DPR RI Komisi VIII H. Achmad Mustaqim sp, M.M dan ketua PKPK UMP Prof.Dr.Tukiran. M.M sedang menjelaskan 4 Konsensus Nasional kepada audience (22/2) |
Mahasiswa
Diharap Jadi Organisatoris
Bhaskara - Tidak
dipungkiri mahasiswa dulu diakui sebagai agent
of change. Mahasiswa kerap mengawal kebijakan pemerintah, terbukti mereka
mampu menggulirkan pemerintahan Soeharto. Akan tetapi, kini jati diri mahasiswa
menghilang. Semangat nasionalis mahasiswa memudar dan pancasila semakin
dilupakan.
Kepala Biro
Kemahasiswaan dan Alumni UMP, Muchammad Agung Miftahuddin, dalam sambutan
Seminar Nasional bertajuk 4 Konsensus Nasional dengan tema Peran mahasiswa
dalam mempertahankan tegaknya demokrasi pancasila, beberapa waktu lalu
menyatakan, mahasiswa saat ini cenderung hedonis dan mementingkan diri sendiri.
“Mahasiswa sekarang
lebih senang mengurusi kepentingan pribadinya. Mereka cenderung apatis, dengan
permasalahan bangsa. Ini dapat dilihat, lembaga kemahasiswaan yang mulai
ditinggalkan. Padahal, dengan berorganisasi, mahasiswa dapat berlatih peka
terhadap permasalahan masyarakat, yang pada akhirnya dapat mengabdi untuk
masyarakat dan negara,” ujar dia.
Hal ini menjadi
permasalahan pelik. Pasalnya mahasiswa itu harapan terakhir sebagai tonggak
keberhasilan bangsa. Apabila generasi penerusnya tidak ada rasa nasionalisme
tinggi, apatis terhadap lingkungan sekitar bahkan anti organisasi, bangsa ini
akan mengalami krisis identitas, ideologi, keyakinan, dan karakter.
“Mahasiswa jangan hanya
kuliah kampus kuliah kampus, UMP sudah menyediakan 13 wadah kegiatan mahasiswa,
supaya mahasiswa memanfaatkan fasilitas yang disediakan untuk mengasah softskill,” jelas wakil rektor III Bidang
Kemahasiswaan, Aman Suyadi.
Sementara itu, anggota
DPR RI komisi VIII, Achmad Mustaqim mengatakan, pancasila semestinya menjadi
ideologi bangsa, namun prakteknya beberapa perguruan tinggi menghilangkan
pelajaran pendidikan pancasila. Nilai pancasila semakin luntur dalam jiwa
mahasiswa, sehingga mahasiswa dituntut agar mandiri, aktif diskusi, mempunyai
komitmen, menjadi contoh yang baik dalam upaya mengamalkan nilai pancasila.
“Wujud jiwa pancasialis
itu menjadi aktivis yang peduli terhadap permasalahan bangsa dan sedia
mengawali kebijakan pemerintahan sehingga meminimalisir tindak kecurangan dan
ketidakadilan, tentu dengan kepiawaian dalam menerapkan ilmu,” kata dia.