Rabu, 06 Januari 2016

Fakultas Teknik Gelar Debat Calon Gubernur

0 komentar


Bhaskara - Gelaran pemilihan calon Gubernur Teknik kini telah masuk ke tahap pemaparan visi misi. Hajat terbesar Fakultas Teknik telah dilaksanakan pada Senin (4/1) pukul 16.00 WIB bertempat di Gedung Teknik lantai satu. Setelah KPU membuka acara, proses pemaparan visi misi langsung dilaksanakan oleh para calon kandidat gubernur BEM Teknik. Kandidat terdiri dari tiga calon, yang pertama mahasiswa Teknik Sipil semester 5 Perhat Rakajaya, kedua mahasiswa Teknik Sipil semester 5 Wahlul Sodikin dan Ketiga mahasisawa Teknik Informatika semester 5 Muhammad Fariz Nazamudin.

Pemaparan visi misi dari ketiga calon kandidat tersebut, lebih dominan pada permasalahan internal. Seperti yang disampaikan oleh kandidat pertama Perhat, menurutnya kesadaran akan sikap kekeluargaan, potensi sumber daya dan karakteristik mahasiswa Teknik perlu lebih ditingkatkan. Kandidat yang kedua Wahlul, menekankan pada perubahan karakter mahasiswa teknik yang diharapkan mempunyai rasa keharmonisan, elegan dan bermartabat tinggi. Sedangkan dari kandidat yang ketiga Fariz, mengungkapkan bahwa di Fakultas Teknik belum dapat merealisasikan sumpah mahasiswa secara nyata dan menurutnya hal ini harus jadi perhatian yang lebih utama. Dia juga menambahkan bahwa mahasiswa jangan hanya kritis dalam masalah internal saja tapi, juga harus kritis terhadap masalah kampus bila perlu sampai pemerintahan Indonesia. 

Saat proses pemaparan berlangsung terlihat sedikit ketidaksiapan dari salah satu calon kandidat. Seperti yang dikatakan  Almer Aldrin Mahasiswa Teknik sipil semester 1. “Saya perhatikan saat pemaparan visi misi, ada salah satu kandidat yang masih belum hafal  visi misinya sendiri, menurut saya, itu bisa dikatakan bahwa si calon kandidat itu belum siap,” ujarnya.

Setelah pemaparan visi misi selesai, dilanjutkan sesi tanya jawab antara kandidat dan peserta yang hadir. Pada acara tersebut, banyak mahasiswa yang menginginkan untuk bertanya kepada kandidat. Namun, panitia membatasi hanya enam penanya untuk pertanyaan umum dan 6 penanya untuk pertanyaan khusus. Hal ini dikeluhkan oleh Ali Imron mahasiswa teknik sipil semester 5 karena  menurutnya dari beberapa pertanyaan yang dilemparkan oleh peserta kepada calon kandidat tidak dijawab secara maksimal. “ Saya merasa jawaban dari para calon kandidat kurang memuaskan,” kata Ali.

Ali juga menyayangkan kinerja dari KPU yang kurang mengkondisikan peserta. Dari peserta yang hanya sekitar seratus tersisa menjadi setengahnya setelah di jeda 15 menit untuk shalat magrib. “Seharusnya KPU menyelenggarakan acara ini lebih awal, “ungkapnya.

Presiden BEM U, Bayu Prayoga, ia merasa kecewa melihat acara yang kurang kondusif. Namun menurutnya, antusiasme mahasiswa teknik dalam acara keorganisasian terlihat meningkat dibanding tahun lalu. “Mungkin sekitar 10% mahasiswa teknik telah menghadiri acara ini. Memang ada rasa kecewa tapi antusiasme mereka saya rasa sudah ada peningkatan dari sebelumnya” ungkapnya. (Bhas_Bayu,Sofa,Lita)

Leave a Reply

| Bhaskara online feeds |

Tanggapi Artikel

Labels