Bhaskara - Gelaran pemilihan calon Gubernur Teknik kini telah
masuk ke tahap pemaparan visi misi. Hajat terbesar Fakultas Teknik telah
dilaksanakan pada Senin (4/1) pukul 16.00 WIB bertempat di Gedung Teknik lantai
satu. Setelah KPU membuka acara, proses pemaparan visi misi langsung
dilaksanakan oleh para calon kandidat gubernur BEM Teknik. Kandidat terdiri
dari tiga calon, yang pertama mahasiswa Teknik Sipil semester 5 Perhat
Rakajaya, kedua mahasiswa Teknik Sipil semester 5 Wahlul Sodikin dan Ketiga
mahasisawa Teknik Informatika semester 5 Muhammad Fariz Nazamudin.
Pemaparan visi misi dari ketiga calon kandidat tersebut,
lebih dominan pada permasalahan internal. Seperti yang disampaikan oleh
kandidat pertama Perhat, menurutnya kesadaran akan sikap kekeluargaan, potensi
sumber daya dan karakteristik mahasiswa Teknik perlu lebih ditingkatkan. Kandidat
yang kedua Wahlul, menekankan pada perubahan karakter mahasiswa teknik yang
diharapkan mempunyai rasa keharmonisan, elegan dan bermartabat tinggi. Sedangkan
dari kandidat yang ketiga Fariz, mengungkapkan bahwa di Fakultas Teknik belum
dapat merealisasikan sumpah mahasiswa secara nyata dan menurutnya hal ini harus
jadi perhatian yang lebih utama. Dia juga menambahkan bahwa mahasiswa jangan hanya
kritis dalam masalah internal saja tapi, juga harus kritis terhadap masalah
kampus bila perlu sampai pemerintahan Indonesia.
Saat proses pemaparan berlangsung terlihat sedikit
ketidaksiapan dari salah satu calon kandidat. Seperti yang dikatakan Almer Aldrin Mahasiswa
Teknik sipil semester 1. “Saya perhatikan saat pemaparan visi misi, ada salah
satu kandidat yang masih belum hafal visi misinya sendiri, menurut saya, itu bisa dikatakan
bahwa si calon kandidat itu belum siap,” ujarnya.
Setelah pemaparan visi misi selesai, dilanjutkan sesi
tanya jawab antara kandidat dan peserta yang hadir. Pada acara tersebut, banyak
mahasiswa yang menginginkan untuk bertanya kepada kandidat. Namun, panitia
membatasi hanya enam penanya untuk pertanyaan umum dan 6 penanya untuk
pertanyaan khusus. Hal ini dikeluhkan oleh Ali Imron mahasiswa teknik sipil
semester 5 karena menurutnya dari
beberapa pertanyaan yang dilemparkan oleh peserta kepada calon kandidat tidak
dijawab secara maksimal. “ Saya merasa jawaban dari para calon kandidat kurang
memuaskan,” kata Ali.
Ali juga menyayangkan kinerja dari KPU yang kurang
mengkondisikan peserta. Dari peserta yang hanya sekitar seratus tersisa menjadi
setengahnya setelah di jeda 15 menit untuk shalat magrib. “Seharusnya KPU
menyelenggarakan acara ini lebih awal, “ungkapnya.
Presiden BEM
U, Bayu Prayoga, ia merasa kecewa melihat acara yang kurang kondusif. Namun
menurutnya, antusiasme mahasiswa teknik dalam acara keorganisasian terlihat
meningkat dibanding tahun lalu. “Mungkin sekitar 10% mahasiswa teknik telah
menghadiri acara ini. Memang ada rasa kecewa tapi antusiasme mereka saya rasa
sudah ada peningkatan dari sebelumnya” ungkapnya. (Bhas_Bayu,Sofa,Lita)