Illustrator by Fery Hertanto |
Bhaskara –
Bertempat di gedung PKM Lantai tiga senin (11/5) Badan Keuangan Mahasiswa (BKM)
telah laksanakan laporan keuangan lembaga dalam sidang triwulan jilid tiga.
Salah satu hasil sidang tersebut ialah tersedianya dana segar sebesar Rp.
115.334.250,- terhitung per Mei yang siap diperebutkan oleh seluruh lembaga di
KM UMP. Ada yang berbeda pada agenda
triwulan kali ini, BKM tawarkan sistem baru terkait pengelolaan dana kompetisi periode
2015.
Sistem baru yang ditawarkan BKM
memiliki dua tahapan yaitu satu, tahap periodesasi proposal masuk setiap
seminggu sekali, Mulai dari tanggal 15 mei sampai akhir juli. Tahap kedua yaitu
pemaparan. Setelah proposal masuk, setiap lembaga tersebut wajib mempresentasikan,
tujuan dari proposalnya masing-masing untuk ditimbang dan dinyatakan lolos.
“Kami meminta proposal yang masuk dipresentasikan terlebih dahulu oleh
masing – masing lembaga. Dari presentasi yang diberikan, kami jadi tahu mana
kegiatan yang berkualitas dan bersifat urgent.
Sehingga kami berharap dana kompetisi yang diberikan tepat guna”, ungkap Wakil
Direktur BKM, Bayu Prayoga.
Terkait dengan sistem baru tersebut, Ketua Teater Perisai, Adityanang
Prio Laksono melihat hal ini cukup bagus. Dengan system ini otomatis, proposal
yang lolos benar-benar mempunyai kegiatan yang berkualitas.
“ Saya
setuju dengan sistem baru ini, dan harapan saya ini dapat dijalankan sesuai
dengan sebagimana mestinya”, ungkap Adit.
Ditemui ditempat lain, Ketua HMPS PBSI, Ahmad Sofian Robbani, mengharapkan.
Jangan sampai ada kecurangan apapun yang melatarbelakangi lolosnya proposal.
“Dana kompetisi dapat
menjadi penyemangat lembaga untuk berkegiatan dan mendapatkan dana. Sehingga
BKM harus jeli dan teliti memilih kegiatan mana yang memang penting dan bermutu.
Pada pemaparan proposal nanti, BKM kan menjadi eksekutor terakhir dalam penentu
diterima atau tidaknya proposal itu, maka dengan ini semoga BKM bisa sportive, menjaga sikap jujur dan tidak
berpihak pada siapapun”, kata Bani. (Bhas_Wij)