Sudah
hampir satu tahun student government di UMP hampa tanpa adanya seorang Presiden
BEM. Kehadiran Presiden BEM sangatlah penting, karena melalui Presidenlah,
keresahan tentang suka duka kebijakan yang dirasakan oleh mahasiswa dapat
tersampaikan. Sama halnya seperti para jomblo, tanpa kekasih mereka tidak
bisa cerita tentang keluh kesah kehidupannya. Kasihan sekali kan para jomblo -
jomblo kampus ini.
Akibat
adanya kekosongan kursi UMP satu ini praktis mahasiswa kehilangan sosok yang
minimal bisa menjadi tempat curhatnya. Mahasiswa kebingungan untuk bercerita
dan mengeluarkan aspirasi kepada siapa ketika mereka punya masalah tentang
kampusnya. Baik masalah dengan para dosen ataupun kebijakan kampus yang dirasa
memberatkan bagi mereka.
Seperti
halnya gebetan yang menempati posisi utama dihati para jomblo, Presiden juga
diposisikan sebagai penguasa tertinggi badan eksekutif. Presiden telah
diposisikan sebagai sosok pelindung mahasiswa dari kebijakan yang terkadang
dikeluarkan seenak jidat sendiri oleh para pemangku kebijakan.
Masa peralihan antara presiden yang dulu dan sekarang seharusnya tidak
berlangsung lama seperti telenovela (bertele-tele), ini seolah-olah student
government tidak bisa move on dari masa kepresidenan yang lalu. Padahal
kegalauan mahasiswa mesti segera diselesaikan.
DEMA
Universitas sebagai lembaga legislatif sekaligus yudikatif menjadi salah satu
juru kunci bagi mahasiswa untuk menemukan sosok yang akan menjadi Presiden
melalui tahap Pemilihan Umum Mahasiswa. Mengingat urgenitas terkait jabatan Presiden yang kosong.
Sekarang,
Komisi pemilihan Umum telah dibuat, seharusnya mampu memberikan secercah
harapan bagi mahasiswa untuk segera mendapatkan kekasihnya, bahwa sebentar lagi
mereka akan memiliki Presiden, artinya mahasiswa selesai status jomblo .
Namun,
nasib para jomblo menjadi PHP ( penerima harapan palsu ), mungkin akan dialami
pula oleh mahasiswa. Pasalnya kehadiran KPU yang digadang-gadang sebagai angin
segar ternyata kurang greget dalam menjalankan tugasnya. Dengan
sisa waktu yang sedikit, KPU hendaknya melakukan gerakan yang lebih masif atau
bahkan membuat gebrakan baru agar pemilihan Presiden segera dilaksanakan.
Bagai
sayur tanpa garam, bagai jomblo tanpa pacar, bagai kehilangan belahan jiwa.
Kinerja lembaga tinggi tidak akan maksimal jika ketiga unsur ada yang belum
ada. Tidak ada lembaga yang tertinggi dalam student goverment. DEMA U, BEM U,
dan BKM adalah tiga unsur yang masing-masing memiliki tempat istimewa di
lembaga dan di hati mahasiswa.
Untuk
itu, kesegeraan adanya pemilihan Presiden adalah harapan bagi para jomblo
(mahasiswa) UMP. Namun bukan berarti karena terlalu lama menjomblo, kita
memilih pacar (Presisiden) yang asal-asalan alias abal-abal. Kita harus memilih
Presiden yang berjuang atas nama mahasiswa bukan atas nama kepentingan kelompok
atau atas nama golongan untuk menguasai! Alias Presiden titipan, sehingga
mahasiswa menjadi kekasih yang sebenar-benarnya bagi Presiden.
Oke,sampai disini dulu ya tulisan saya kali ini untuk jomblowan dan jomblowati Keluarga Mahasiswa (KM) UMP. semoga kita lekas mendapatkan pacar yang layak, berkualitas, teruji, unggulan dan tidak memiliki banyak rapot hitam. Untuk menutup tulisan yang pendek ini, mari kita berdoa dan berusaha memilih yang selektif. “Dari mahasiswa untuk mahasiswa, dari KM untuk KM, demi kemajuan KM bukan kehancuran KM.(Bhas)
Oke,sampai disini dulu ya tulisan saya kali ini untuk jomblowan dan jomblowati Keluarga Mahasiswa (KM) UMP. semoga kita lekas mendapatkan pacar yang layak, berkualitas, teruji, unggulan dan tidak memiliki banyak rapot hitam. Untuk menutup tulisan yang pendek ini, mari kita berdoa dan berusaha memilih yang selektif. “Dari mahasiswa untuk mahasiswa, dari KM untuk KM, demi kemajuan KM bukan kehancuran KM.(Bhas)