Batas registrasi mahasiswa semester genap 2014 (Bhas_doc) |
BHASKARA
– Sistem KRS Online telah berjalan
setahun lebih. Namun dalam pelaksanaannya masih sisakan permasalahan. Dari
terbatasnya kuota pengentri, terlambatnya data entri mahasiswa ke sejumlah bank,
yang bekerja sama dengan UMP, hingga belum keluarnya sejumlah nilai mahasiswa.
“PTIK lucu, pembatasan kuota yang
dilakukan PTIK tidak memperhatikan jumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Purwokerto sendiri, yang mencapai 8000 mahasiswa,” ungkap mahasiswa Pertanian
Semester enam, Wendy Dimas Cahyadi, tadi
(27/2) kepada Bhaskara.
Senada dengan Wendi, Mahasiswa Fakultas
Ekonomi semester delapan, Ryan Priyanto juga menyayangkan adanya sejumlah
permasalahan yang masih dialami mahasiswa, dalam mengakses KRS online,
yang seharusnya dapat dibenahi dalam waktu setahun ini.
“KRS online
sangat menyusahkan mahasiswa. Menunggu nilai dari dosen pun sudah lama ditambah
menunda regristrasi, karena kuota untuk mengakses web KRS dibatasi. Mungkin
server PTIK belum kuat untuk mengcover semua mahasiswa UMP yang akan
regristrasi atau entry KRS,” ujar Ryan.
Hal itu pun diamini, mahasiswa PBSI
semester empat, Arif Panggih Rahayu. Dia menyatakan sering kali kesulitan
ketika harus mengakses web yang diperuntukkan untuk mengentri KRS tersebut.
“Saya susah log in untuk ngentri KRS. Bahkan
ketika sudah mau membayar registrasi di bank, pihak bank tidak bisa
melayaninya. Ini dikarenakan data dari UMP mengenai pembayaran registrasi belum
masuk ke bank itu. Jadi saya harus konfirmasi ke sana-sini untuk mengurusnya. Padahal
hari terakhir entri dan registrasi besok, hari Jum’at (28/2_red), sementara
sekarang, sudah Kamis (27/2_red). Selain itu, ada nilai saya yang tidak keluar-keluar,”
tandasnya.
Permasalahan tersebut juga dialami
anggota Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra (HIMADIKSATRIA), Istnan
Fauzan. Dia mengatakan sistem KRS yang
telah dirubah online setahun ini,
belum efektif, “KRS online seharusnya mempermudah mahasiswa untuk KRSan, bukan malah
mempersulit. Ketika UMP memberlakukan sistem baru KRS online sudah sepantasnya siap dalam permasalahan yang sekiranya
akan ditemui,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Pusat Tenik Informasi
dan komunikasi (PTIK) UMP, Agung Purwo Wicaksono, berdalih permasalahan mahasiswa
dalam mengakses KRS online
dikarenakan salah prediksi penggunaan kuota pengguna KRS online.
“Ini dikarenakan kesalahan prediksi yang
dilakukan kami. PTIK memperkiraan yang mengakses sistem KRS online hanya 100
sampai 300-an mahasiswa saja. Namun kenyataanya tidak demikian, mahasiswa yang mengakses
web KRS online secara bersamaan melebihi 300 mahasiswa bahkan mencapai 1000
mahasiswa. PTIK baru akan mengadakan penjadwalan per program studi, dalam
pengisian KRS online. Ini untuk mencegah membeludaknya jumlah mahasiswa yang
mengakses web KRS online,” dalihnya.
Dihubungi via telepon, Wakil Rektor II
Bidang Administrasi, Drs.Joko Purwanto, M.Si, menyatakan belum bisa memberi
kepastian terkait permasalahan KRS On line. Tapi dia akan mengkonfirmasi dulu
ke PTIK. Setelah itu, baru akan dicari penyelesaiannya. (Ven, Ftw, Ev_Bhas)