Sabtu, 23 Mei 2015

Rahmat: Penentuan Nomor Urut Capres dan Cawapresma Berlangsung Kondusif

0 komentar
Proses pengambilan nomor urut calon Presma.Bhas_doc.
Bhaskara_Tahapan ketiga dalam proses Pemilwa telah terlaksanakan. Ini dimulai dari tahap pendaftaran bakal calon, disusul dengan tahap screening sampai tahap ketiga, yaitu  pengambilan nomoe urut calon Presma dan calon wakil presiden mahasiswa, yang dilaksanakan  kemaren Jum’at (22/5) di gedung PKM lantai tiga. Proses pengambilan nomor urut calon  disaksikan oleh sejumlah Lembaga serta Panitia KPU.
Dalam proses pengambilan nomor urut ini, Ketua Panitia KPU mempersilahkan, bagi masing-masing bakal calon untuk ke depan, mengambil undian yang sudah disiapkan oleh Panitia. Setelah masing-masing calon Presma mengambil undian dan dibuka di depan seluruh tamu undangan. Pasangan calon Presma Eko Febrianto dan Tutut Rusliyanto mendaptkan nomor satu dan pasangan Bayu Prayoga dan Egi Delilana menempati urutan nomor dua.
Pasangan yang menempati nomor urut satu Eko Febrianto, saat dimintai tanggapannya, mengatakan sangat bersyukur, karena hasilnya seperti yang diharapkan, yaitu mendapatkan nomor urut satu.
“Akhirnya tepat seperti ekspetasi saya, dengan harapan mendapatkan nomor satu ternyata terwujud. Semoga ini bisa membuat saya percaya diri dan mendapatkan hasil yang terbaik,” ungkap Eko.
Berbeda dengan  Eko, calon Presma yang mendapatkan nomor urut dua, Bayu Prayoga mengatakan  merasa biasa saja, karena dirinya menganggap ini tidak lebih hanya nomor urutan saja.“Nomor urut itu kan hanya simbol saja, yang  lebih penting bagaimana kualitas dan hasilnya  nanti, itu yang lebih menentukan bukan nomor urut, “ kata Bayu.
Tekait hal ini,  Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Rahmat Dwi Nugroho, menuturkan merasa lega, karena tahap ketiga dari proses Pemilwa ini sudah terlaksanakan dengan kondusif serta disaksikan oleh kawan-kawan Lembaga di KM UMP.
“Akhirnya tahap ini selesai, tinggal berlanjut tahap selanjutnya. Setelah ini kampanye, semoga jalannya kampanye besok dapat berjalan dengan lancar dan aman. Selain itu, kedua calon dapat bersaing dengan sportif,”  kata Rahmat. (Bhas_Wij)
Continue reading →
Rabu, 13 Mei 2015

Sistem Baru Perebutan Dana Kompetisi

0 komentar
Illustrator by Fery Hertanto
Bhaskara Bertempat di gedung PKM Lantai tiga senin (11/5) Badan Keuangan Mahasiswa (BKM) telah laksanakan laporan keuangan lembaga dalam sidang triwulan jilid tiga. Salah satu hasil sidang tersebut ialah tersedianya dana segar sebesar Rp. 115.334.250,- terhitung per Mei yang siap diperebutkan oleh seluruh lembaga di KM UMP.  Ada yang berbeda pada agenda triwulan kali ini, BKM tawarkan sistem baru terkait pengelolaan dana kompetisi periode 2015.
            Sistem baru yang ditawarkan BKM memiliki dua tahapan yaitu satu, tahap periodesasi proposal masuk setiap seminggu sekali, Mulai dari tanggal 15 mei sampai akhir juli. Tahap kedua yaitu pemaparan. Setelah proposal masuk, setiap lembaga tersebut wajib mempresentasikan, tujuan dari proposalnya masing-masing untuk ditimbang dan dinyatakan lolos.
“Kami meminta proposal yang masuk dipresentasikan terlebih dahulu oleh masing – masing lembaga. Dari presentasi yang diberikan, kami jadi tahu mana kegiatan yang berkualitas dan bersifat urgent. Sehingga kami berharap dana kompetisi yang diberikan tepat guna”, ungkap Wakil Direktur BKM, Bayu Prayoga.
Terkait dengan sistem baru tersebut, Ketua Teater Perisai, Adityanang Prio Laksono melihat hal ini cukup bagus. Dengan system ini otomatis, proposal yang lolos benar-benar mempunyai kegiatan yang berkualitas.
“ Saya setuju dengan sistem baru ini, dan harapan saya ini dapat dijalankan sesuai dengan sebagimana mestinya”, ungkap Adit.
Ditemui ditempat lain, Ketua HMPS PBSI, Ahmad Sofian Robbani, mengharapkan. Jangan sampai ada kecurangan apapun yang melatarbelakangi lolosnya proposal.
“Dana kompetisi dapat menjadi penyemangat lembaga untuk berkegiatan dan mendapatkan dana. Sehingga BKM harus jeli dan teliti memilih kegiatan mana yang memang penting dan bermutu. Pada pemaparan proposal nanti, BKM kan menjadi eksekutor terakhir dalam penentu diterima atau tidaknya proposal itu, maka dengan ini semoga BKM bisa sportive, menjaga sikap jujur dan tidak berpihak pada siapapun”, kata Bani. (Bhas_Wij)
Continue reading →
Selasa, 12 Mei 2015

Diduga Kinerja KPUM Rentan Molor, DEMA Merestuinya

0 komentar
Foto Istimewa.doc
Bhaskara– (12/5) Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) bergerak lamban menjalankan tugasnya. Paska pembentukan KPU (14/4) hingga berita ini turun, KPU baru memberikan persyaratan bakal calon Presiden Mahasiswa senin malam (11/5). Publikasi pelaksanaan pemilihan umum mahasiswa (PEMILWA) direncanakan baru dilakukan di akhir bulan Mei ini, namun belum ada kepastian yang paten untuk publikasi tersebut. Meskipun demikian DEMA selaku pengawas tidak mempersoalkan keadaan kinerja KPU. Seperti yang diungkapkan ketua KPU, Rahmat Dwi Nugroho.
“Tanggal 27 Mei 2015 itu merupakan patokan pelaksanaan Pemilwa, namun belum ada kepastian. Tanggal pelaksanaan masih bisa mundur, ini tidak masalah, dari DEMA tidak mempersoalkan apabila ada kemunduran PEMILWA,” Ujar Ketua KPU, Rahmat saat ditemui Bhaskara.
Kejelasan PEMILWA KM UMP yang belum dipatenkan, membuat seluruh elemen mahasiswa tidak mengetahui kapan tahapan PEMILWA tepatnya akan dimulai dan akan berakhir. Menurut mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Nur Abdul Ilah Najih, dirinya hanya mengetahui KPU telah dibentuk, namun mengenai penjadwalan PEMILWA belum diketahuinya sama sekali.
“Saya belum tahu kapan akan dilaksanakan Pemilwa, hanya mendengar KPU sudah dibentuk. Ini keadaan yang memprihatinkan dan perlu segera diperbaiki.,”  Katanya.
Terkait keadaan tersebut Ketua UKM Mapala Satria, Bangun Rizki menuturkan sebagai lembaga yang membawahi dan berwenang mengawasi kinerja KPU, DEMA dituntut berperan aktif dan tegas dalam mengontrol jalannya PEMILWA. “KPU yang bekerja lamban, seharusnya ditegur dan ditindak tegas oleh DEMA selaku lembaga yang memiliki jalur komando terhadapnya”. Ujar Bangun.
Sampai berita ini diturunkan Ketua DEMA, Rya Dwi Aditya memilih diam saat dikonfirmasi Bhaskara. ( Dila_Bhas)
Continue reading →

Apa Kabar Jomblo-Jomblo UMP?

0 komentar
Sudah hampir satu tahun student government di UMP hampa tanpa adanya seorang Presiden BEM. Kehadiran Presiden BEM sangatlah penting, karena melalui Presidenlah, keresahan tentang suka duka kebijakan yang dirasakan oleh mahasiswa dapat tersampaikan. Sama halnya seperti para jomblo,  tanpa kekasih mereka tidak bisa cerita tentang keluh kesah kehidupannya. Kasihan sekali kan para jomblo - jomblo kampus ini.
Akibat adanya kekosongan kursi UMP satu ini praktis mahasiswa kehilangan sosok yang minimal bisa menjadi tempat curhatnya. Mahasiswa kebingungan untuk bercerita dan mengeluarkan aspirasi kepada siapa ketika mereka punya masalah tentang kampusnya. Baik masalah dengan para dosen ataupun kebijakan kampus yang dirasa memberatkan bagi mereka.
Seperti halnya gebetan yang menempati posisi utama dihati para jomblo, Presiden juga diposisikan sebagai penguasa tertinggi badan eksekutif. Presiden telah diposisikan sebagai sosok pelindung mahasiswa dari kebijakan yang terkadang dikeluarkan seenak jidat sendiri oleh para pemangku kebijakan.
            Masa peralihan antara presiden yang dulu dan sekarang seharusnya tidak berlangsung lama seperti telenovela (bertele-tele), ini seolah-olah student government tidak bisa move on dari masa kepresidenan yang lalu. Padahal kegalauan mahasiswa mesti segera diselesaikan.
DEMA Universitas sebagai lembaga legislatif sekaligus yudikatif menjadi salah satu juru kunci bagi mahasiswa untuk menemukan sosok yang akan menjadi Presiden melalui tahap Pemilihan Umum Mahasiswa. Mengingat urgenitas terkait jabatan Presiden yang kosong.
Sekarang, Komisi pemilihan Umum telah dibuat, seharusnya mampu memberikan secercah harapan bagi mahasiswa untuk segera mendapatkan kekasihnya, bahwa sebentar lagi mereka akan memiliki Presiden, artinya mahasiswa selesai status  jomblo .
Namun, nasib para jomblo menjadi PHP ( penerima harapan palsu ), mungkin akan dialami pula oleh mahasiswa. Pasalnya kehadiran KPU yang digadang-gadang sebagai angin segar ternyata kurang greget dalam menjalankan tugasnya. Dengan sisa waktu yang sedikit, KPU hendaknya melakukan gerakan yang lebih masif atau bahkan membuat gebrakan baru agar pemilihan Presiden segera dilaksanakan.
Bagai sayur tanpa garam, bagai jomblo tanpa pacar, bagai kehilangan belahan jiwa. Kinerja lembaga tinggi tidak akan maksimal jika ketiga unsur ada yang belum ada. Tidak ada lembaga yang tertinggi dalam student goverment. DEMA U, BEM U, dan BKM adalah tiga unsur yang masing-masing memiliki tempat istimewa di lembaga dan di hati mahasiswa.
Untuk itu, kesegeraan adanya pemilihan Presiden adalah harapan bagi para jomblo (mahasiswa) UMP. Namun bukan berarti karena terlalu lama menjomblo, kita memilih pacar (Presisiden) yang asal-asalan alias abal-abal. Kita harus memilih Presiden yang berjuang atas nama mahasiswa bukan atas nama kepentingan kelompok atau atas nama golongan untuk menguasai! Alias Presiden titipan, sehingga mahasiswa menjadi kekasih yang sebenar-benarnya bagi Presiden.
Oke,sampai disini dulu ya tulisan saya kali ini untuk jomblowan dan jomblowati Keluarga Mahasiswa (KM) UMP. semoga kita lekas mendapatkan pacar yang layak, berkualitas,  teruji, unggulan dan tidak memiliki banyak rapot hitam. Untuk menutup tulisan yang pendek ini, mari kita berdoa dan berusaha memilih yang selektif. “Dari mahasiswa untuk mahasiswa, dari KM untuk KM, demi kemajuan KM bukan kehancuran KM.(Bhas)
Continue reading →

Labels